Wednesday, 9 March 2016

Perjalanan Indonesia Menuju Festival Europalia 2017

SMA Negeri 2 Woja --- Kemendikbud telah melakukan assessment untuk menjadi negara tamu di Europalia Festival sejak 2012, melalui Kedutaan Besar Indonesia di Brussels, Belgia. Setahun kemudian, Europalia Internasional mengikuti saran bahwa proses berlangsung selama tiga tahun. Proses ini melibatkan banyak pihak dari pemerintah Indonesia, seperti Kementerian Pariwisata, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

20/05/2015 Europalia Internasional secara resmi mengumumkan Indonesia sebagai tamu negara untuk Europalia Festival 2017. Penandatanganan telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan oleh Ketua International Europalia pada tanggal 14 Juli 2015.

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, Europalia Internasional sangat selektif dalam memilih negara tamu di festival dua tahunan ini. Bahkan, pada awal Indonesia pikir akan menjadi negara tamu tahun 2015, yang ternyata dicapai oleh Turki. Surat itu dikirim ke hasil seleksi Kemendikbud dan tak lama setelah pengumuman resmi dari Europalia Internasional, kata Hilmar padatalkshow dengan Sindo Radio Trijaya, Kantor Kemendikbud Jakarta, Selasa (2016/03/08).

Sebagai tanda dimulainya pelaksanaan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Europalia Internasional, pada tanggal 7 Desember, 2015 penandatanganan perjanjian kerangka kerja oleh General Manager Festival Europalia Internasional dan Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan dan Budaya.

Hilmar mengatakan, tema Europalia festival keanekaragaman terangkat. Indonesia, kata dia, merupakan negara dengan keragaman ekstrim di mana ada 700 bahasa dan 300 kelompok etnis, tetapi tetap bersama-sama. Tidak ada negara lain yang memiliki kekayaan seperti Indonesia, katanya.

Pemerintah Indonesia dan prioritas Europalia kerjasama untuk bekerja pada persiapan festival. Konsep pemilu yang baik, kurator, bagaimana untuk menampilkan mereka, kedua belah pihak berpegang pada empat pilar: aspek leluhur (Heritage), kontemporer (Kontemporer), penciptaan (Creations) dan pertukaran (Exchange).

Europalia Festival Ketua Makarim Wibisono mengatakan, salah satu contoh kerjasama antara pihak saat ini Indonesia mengusulkan budaya yang akan ditampilkan di Festival Europalia. Kedua belah pihak sama-sama memilih kurator yang memiliki basis yang kuat di lapangan. Belajar dari negara tamu sebelumnya, Turki, yang dianggap kurang terorganisir dan tampak terburu-buru, pemerintah Indonesia mempersiapkan penampilannya sangat erat. Kami punya pesan dari Menteri Pendidikan untuk memprioritaskan ini. Kami telah menyiapkan tema, dan telah menyiapkan lebih hati-hati, katanya.

Komite Europalia Indonesia juga membuka setiap tahap proses persiapan melalui halaman akan segera diluncurkan. Setiap masukan yang diterima dari masyarakat akan dipertimbangkan bahwa persiapan Indonesia menuju Europalia Festival 2017 menjadi lebih kaya. Makarim menambahkan, banyak anak muda tertarik pada seni dan budaya, tetapi tidak memiliki ruang untuk menerapkan. Untuk itu diperlukan perubahan dalam penanganan seni dan tradisi budaya.

Mudah-mudahan, pengalaman selama empat bulan di Festival Europalia akan berdampak pada perkembangan seni dan budaya di Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan pasar global. Selain itu, Europalia memandang Indonesia sebagai negara multi-etnis, multi-agama, multi-budaya dan toleran, demokratis, dan modern sementara masih menjunjung tinggi nilai seni dan budaya.

Sumber : www.kemendikbud.go.id

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan dan santun